Intinya pengasuhan anak secara RIE ini berfokus pada respect terhadap bayi kita, menganggapnya sebagai individu dan bukan hanya objek yang tidak berdaya. Jadi kalau menurut RIE, bayi itu adalah individu yang bergantung kepada kita, tetapi memiliki kompetensi untuk belajar sendiri, dan dapat mulai berkomunikasi dengan orang tua mereka dari lahir.
Rekomendasi RIE antara lain:
Aku dan suami memang dari awal sering berkomunikasi dengan Jimmy, karena kita baca di internet itu akan membantu pengembangan bahasanya. Kita juga coba untuk mengamati kebiasaan-kebiasaan dia biar kita tahu dia maunya apa.
Contoh: kalau mulutnya dibuka-buka terus, itu tanda ada angin yang mau dia keluarkan, jadi kita langsung sendawakan.
Tapi untuk poin #2-3, aku ga selalu lakukan. Misalnya menyusui. Jimmy tuh kalau minum bisa lamaaaaaa banget, kadang 2 jam. Mana mungkin aku ga ngapa-ngapain dan hanya perhatiin dia selama 2 jam itu, pasti lah aku sambil nonton TV, browsing atau chatting. Kalau aku murni nyusuin saja, aku malah cepat bosan dan gelisah, akhirnya pengen cepat-cepat selesai, padahal mungkin Jimmy belum puas.
Kalau poin nomor 3 sedang aku coba lakukan. Sebelumnya aku memiliki pengertian bahwa bayi tuh perlu banyak dihibur pas dia bangun karena takut dia bosan. Kadang aku biarin Jimmy sendiri sih selama 30 menit pas dia dijemur kalau pagi, atau kalau aku ada urusan lain. Nah kalau menurut RIE ini, bayi ini sebenarnya tidak bosan, kecuali orang tua mereka membiasakan mereka untuk memerlukan stimulasi terus-terusan. RIE berpendapat bahwa bayi memiliki kemampuan untuk bermain dan belajar sendiri.
Contoh: Jimmy tuh paliiiinngg suka lihat atap. Kalau sudah gitu jangan harap deh dia nengok kalau kita panggil, dia akan cuekin. Dan dia memang bisa anteng sendiri sampai sejam lihatin atap dan tembok.
Ada beberapa artikel lain yang menarik yang berhubungan dengan ini, nanti tak coba rangkum disini ya kalau ada waktu.
Rekomendasi RIE antara lain:
- mulai berkomunikasi dengan bayi kita sedini mungkin (Contoh: "Sekarang mama mau lap badan kamu dengan lap hangat ya")
- memberikan perhatian penuh kepada bayi dan melibatkan mereka selama aktivitas yang "membangun hubungan" seperti mandi, menyusui, ganti popok (Contoh: Jangan sambil BBM-an pas lagi menyusui hihi)
- memberikan kesempatan bagi bayi untuk bergerak bebas dan melakukan kegiatan yang dipilih sendiri olehnya dalam area bermain yang aman
- berlatih untuk mengamati perilaku bayi dengan peka untuk benar-benar mengerti kebutuhan bayi (termasuk jika bayi perlu digendong).
Aku dan suami memang dari awal sering berkomunikasi dengan Jimmy, karena kita baca di internet itu akan membantu pengembangan bahasanya. Kita juga coba untuk mengamati kebiasaan-kebiasaan dia biar kita tahu dia maunya apa.
Contoh: kalau mulutnya dibuka-buka terus, itu tanda ada angin yang mau dia keluarkan, jadi kita langsung sendawakan.
Tapi untuk poin #2-3, aku ga selalu lakukan. Misalnya menyusui. Jimmy tuh kalau minum bisa lamaaaaaa banget, kadang 2 jam. Mana mungkin aku ga ngapa-ngapain dan hanya perhatiin dia selama 2 jam itu, pasti lah aku sambil nonton TV, browsing atau chatting. Kalau aku murni nyusuin saja, aku malah cepat bosan dan gelisah, akhirnya pengen cepat-cepat selesai, padahal mungkin Jimmy belum puas.
Kalau poin nomor 3 sedang aku coba lakukan. Sebelumnya aku memiliki pengertian bahwa bayi tuh perlu banyak dihibur pas dia bangun karena takut dia bosan. Kadang aku biarin Jimmy sendiri sih selama 30 menit pas dia dijemur kalau pagi, atau kalau aku ada urusan lain. Nah kalau menurut RIE ini, bayi ini sebenarnya tidak bosan, kecuali orang tua mereka membiasakan mereka untuk memerlukan stimulasi terus-terusan. RIE berpendapat bahwa bayi memiliki kemampuan untuk bermain dan belajar sendiri.
Contoh: Jimmy tuh paliiiinngg suka lihat atap. Kalau sudah gitu jangan harap deh dia nengok kalau kita panggil, dia akan cuekin. Dan dia memang bisa anteng sendiri sampai sejam lihatin atap dan tembok.
Ada beberapa artikel lain yang menarik yang berhubungan dengan ini, nanti tak coba rangkum disini ya kalau ada waktu.
No comments:
Post a Comment